BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dengan adanya globalisasi dewasa ini
maka perubahan adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari oleh suatu
perusahaan. Untuk dapat bersaing, perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi. Terdapat banyak faktor terjadinya perubahan,
baik dari faktor eksternal perusahaan maupun faktor internal perusahaan. Dalam
mengusung suatu perubahan, perusahaan juga tidak dapat menghindar dari
tantangan dalam menerapkan perubahan tersebut. Tantangan-tantangan tersebut
dimulai dari tahapan-tahapan yang nantinya akan ditemui saat menerapkan
perubahan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa tantangan dalam perubahan?
2. Apa faktor - faktor yang menyebabkan
timbulnya perubahan?
3. Apa faktor internal dan eksternal
pendorong perubahan?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Dapat mengetahui tantangan dalam
perubahan
2. Dapat memahami faktor - faktor yang
menyebabkan timbulnya perubahan
3. Dapat mengetahui faktor internal dan
eksternal pendorong perubahan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tantangan Perubahan
Tantangan merupakan suatu hal yang harus dihadapi demi terciptanya
kemajuan organisasi. Tantangan dalam perubahan itu sendiri yakni bagaimana
menyikapi atau menghadapi permasalahan yang muncul yakni resistensi yang timbul
dari seorang individu dan kelompok tertentu.
Terdapat
3 Tahap Tantangan utama yang akan dihadapi
dalam perubahan yaitu :
1.Tantangan dalam tahap prakarsa perubahan
Pada tahapan untuk memulai suatu
perubahan akan dihadapi 4 (empat) macam
tantangan yaitu :
1.
Perasaan tidak mempunyai cukup waktu
2. Tidak ada
bantuan coaching dan dukungan
3. Merasa tidak
relevan
4. Konsistensi
nilai-nilai dan perilaku
2.Tantangan dalam tahap meneruskan
perubahan
Tantangan yang dihadapi pada tahap ini adalah :
1.
Ketakutan
dan kecemasan
2.
Penilaian
dan pengukuran
3.
Percaya
dan ketidakpercayaan
3.Tantangan dalam tahap merancang
dan berpikir ulang
Tantangan pengaturan timbul melalui tiga
proses pembatasan yang saling berhubungan dengan batas dasar. Sering tantangan timbul
karena kelompok pemandu melalui perselihan terhadap otonominya. Apabila
kelompok ini mengembangkan kemampuan pembelajaran baru, mereka mendapatkan
kepercayaan diri, perasaan kekuasaannya meningkat dan kapasitas lebih besar
untuk pengaturan diri. Semua ini cenderung mengarah secara alamih pada tindakan
dengan tingkat otonomi yang lebih tinggi, menetukan sendiri lebih banyak arah
dan penyelesaianya.
Maka
dari itu terdapat beberaapa taktik untuk mengatasinya menurut Coch dan French
Jr. yaitu :
- Pendidikan
dan Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang,
tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak.
Komunikasikan dalam berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan,
presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
- Partisipasi.
Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak
sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang
mengambil keputusan
- Memberikan
kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi
atau bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun
akan mengurangi tingkat penolakan.
- Negosiasi.
Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan
pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang
menentang mempunyai kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat
pekerja. Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan mereka
- Manipulasi
dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya.
Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak
mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya.
Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada
pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
- Paksaan.
Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi
siapapun yang menentang dilakukannya perubahan
2.2 Faktor - Faktor yang Menyebabkan
Timbulnya Perubahan
Di bawah ini,adalah faktor-faktor yang mendorong timbulnya
perubahan menurut Robbins (2003), antara lain:
1.
Sifat Tenaga Kerja
Hampir setiap organisasi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang bersifat multikultural. Kebijaksanaan dan praktik sumber daya manusia
harus berubah agar dapat menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang semakin
beragam. Organisasi harus dapat mengakomodasi kepentingan pekerja sebagai
akibat keberagaman tersebut.
Sementara itu, pekerja baru tidak mempunyai keterampilan
cukup sehingga apabila dilakukan rekrutmen, perusahaan harus mengeluarkan
banyak dana untuk pelatihan di berbagai bidang.
2.
Teknologi
Teknologi telah mengubah pekerjaan dan organisasi. Penggantian
pengawasan dengan menggunakan komputer menyebabkan rentang kendali manajer
semakin luas dan organisasi yang lebih datar. Teknologi informasi yang canggih
membuat organisasi semakin responsif. Program Total Quality Control (TQM) dan
reengineering dapat dilakukan.
3.
Kejutan Ekonomi
Globalisasi telah menunjukkan dampaknya dengan timbulnya
krisis ekonomi di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Indonesia
Filipina dan Korea Selatan. Beberapa negara diantaranya sedah berhasil sembuh,
tetapi lainnya masih belum berhasil seperti Indonesia.
Gejolak dalam harga minyak maupun devaluasi yang dilakukan
oleh suatu negara akan berpengaruh luas pada beberapa negara lainnya.
Pertarungan nilai tukar US Dolar terhadap Yen Jepang akan berdampak pada
perekonomian dunia.
4.
Persaingan
Sifat persaingan saat ini telah berubah menjadi bersigfat
global. Organisasi harus dapat mempertahankan diri baik dari pesaing tradisonal
yang mengembangkan produk dan jasa baru dan berskala kecil, maupun perusahaan
yang menampilkan kewirausahaan dengan tawaran yang sangat inovatif.
Dalam suasana persaingan yang seperti ini akabn terjadi
merger atau konsolidasi dari beberapa perusahaan untuk memperkuat posisinya
dalam persaingan, serta berkembangnya e-commerce. Perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan akan hancur digilas oleh persaingan.
5.
Kecenderungan Sosial
Salah satu contoh sosial trends adalah terjadinya
kecenderungan kelompok muda untuk menunda perkawinan, banyaknya perkawinan yang
berakhir dengan perceraian. Di Indonesia terdapat kecenderungan meningkatnya
pekerja wanita dengan segal konsekuensinya.
6.
Politik Dunia
Perubahan politik dunia jelas sangat berpengaruh kuat
terhadap perubahan. Robohnya tembok Berlin, leburnya Uni Soviet, terbukanya
pasar Cina dan politik antiterorisme merupakan contoh dari politik dunia.
Tindakan poltik yang dilakukan oleh negara besar tidak lain merupakan usaha
untuk melindungi kepentingan negaranya sendiri, terutama kepentingan ekonomi.
2.3 Faktor Internal dan Eksternal
Pendorong Perubahan
2.3.1 Faktor Internal
Faktor
internal adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
·
Problem hubungan antar anggota,
·
Problem dalam proses kerja sama,
·
Problem keuangan.
Hubungan
antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi.
Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan
(hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama
anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).
Problem atasan bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut
pengambilan keputusan dan komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan
system pengupahan, misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan,
atau putusan tentang pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama, dsb.
Hal ini akan menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan
organisasi, misalnya anggota sering terlambat. Komunikasi atasan bawahan juga
sering menimbulkan problem. Keputusannya sendiri mungkin baik tetapi karena
terjadi salah informasi, bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam hal seperti
ini perubahan yang dilakukan akan menyangkut sistem saluran komunikasi yang
digunakan.
Problem
yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama anggota organisasi pada umumnya
menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses
kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan
penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah
system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang
digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat
menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. Sistem birokrasi (kaku)
menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan
rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian
sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi
yang digunakan.
Perlengkapan
yang digunakan dalam mengolah input menjadi output juga dapat merupakan
penyebab dilakukannya perubahan. Tujuan penggunaan berbagai perlengkapan dan
peralatan dalam proses kerjasama ialah agar diperoleh hasil secara efisien.
2.3.2 Faktor Eksternal
Faktor
eksternal adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering
disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang
terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi
melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya,
perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu.
Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan
dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan.
Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern
menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas
dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan,
system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang
ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan
IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi
baru yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan
perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan
teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup
survive.
BAB
III
PENUTUP
3. Simpulan
Dari materi diatas dapat kita
simpulkan bahwa terdapat 3 tahap tantangan utama yang akan dihadapi dalam perubahan yaitu tantangan dalam tahap prakarsa perubahan, tantangan dalam tahap
meneruskan perubahan, tantangan dalam tahap merancang dan berpikir ulang. Didalam
perubahan terdapat faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perubahan yakni
faktor internal dan faktor eksternal yang dimana faktor
internal adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan dan faktor eksternal adalah penyebab perubahan yang berasal
dari luar, atau sering disebut lingkungan.
No comments:
Post a Comment