1.1 Pengertian Dan Jenis Kelompok
Pengertian
Kelompok
a) Menurut
Robbins dan Coulter (2004)
Kelompok adalah gabungan atau kumpulan
dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran
tertentu.
b) Menurut
Gibson dan kawan-kawan (1996)
Kelompok adalah kumpulan individu di
mana perilaku dan kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku atau prestasi
anggota lainnya.
c) Menurut
Shaw (dalam Nimran,1999)
Kelompok adalah kumpulan dua atau lebih orang yang
berinteraksi satu sama lain sedemikian rupa sehingga perilaku dan atau kinerja
dari seseorang dipengaruhi oleh perilaku/kinerja anggota yang lain.
Didalam suatu keompok belum tentu
para anggota mempunyai atribut (sifat-sifat, ciri-ciri) yang sama. Para anggota
kelompok yang mempunyai kesamaan atribut disebut cohort. Jadi kelompok adalah dua orang atau lebih berkumpul dan
berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu.
Jenis – jenis Kelompok
1. Kelompok
formal (formal group),
adalah kelompok yang sengaja dibentuk dengan keputusan manager melalui bagan
organisasi untuk menyelesaikan suatu keputusan manager melalui bagan organisasi
untuk menyelesaikan suatu tugas secara efisien dan efektif.
·
Kelompok komando (command group), adalah bagian dari kelompok formal.
Kelompok komando memiliki definisi yaitu kelompok yang ditentukan oleh bagan
organisasi dan melaksanakan tugas-tugas rutin organisasi.
·
Kelompok tugas (task group), adalah suatu kelompok yang bekerja
sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Kelompok tugas juga
termasuk bagian dari kelompok komando.
2. Kelompok
informal (informal group), adalah kelompok yang tidak dibentuk secara formal melalui
struktur organisasi, yang muncul karena adanya kebutuhan akan kontak sosial.
·
Kelompok kepentingan, merupakan kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran
yang sama. Kelompok ini juga termasuk kedalam kelompok informal.
·
.
Kelompok persahabatan, merupakan
bagian dari kelompok informal. Kelompok ini terbentuk karena adanya
kesamaan-kesamaan tentang suatu hal.
3. Kelompok berdasarkan keanggotaan dan
berdasarkan kesukaan, adalah kelompok berdasarkan keanggotaan, merupakan
kelompok yang lahir atas dasar ketentuan formal atau karena seseorang telah
memenuhi tetentuan formal. Sedangkan kelompok berdasarkan kesukaan, merupakan
kelompok dimana perasaan para anggotanya begitu terikat kepada ketentuan dan
kepentingan kelompok.
4. Kelompok berdasarkan jumlah/ besarnya
anggota.
·
Kelompok
dua orang
·
Kelompok
tiga orang
·
Kelompok
yang terdiri atas lebih dari tiga orang
1.2
Tahap Perkembangan Kelompok
Kelompok
biasanya berkembang melalui sebuah urutan terstandar dalam evolusi mereka. Kita
menyebut model ini model lima tahap perkembangan kelompok. Namun tidak semua
kelompok mengikuti pola ini, model tersebut adalah sebuah kerangka kerja yang
berguna untuk memahami perkembangan kelompok.
1.
Menurut B.W. Tuckman dan M.A.C. Jensen
dalam Robbins dan Coulter (2004) dengan model 5 tahap.
a. Pembentukan
adalah fase awal yang dicirikan dengan ketidak pastian tujuan, struktur dan
kepemimpinan kelompok.
b. Badai
adalah tahapan kedua yang dicirikan oleh banyaknya konflik dalam kelompok.
c. Penormaan
adalah tahapan ketiga yang dicirikan adanya hubungan yang akrab dan suasana
keterpaduan/ kekohesifan dalam kelompok.
d. Pelaksanaan
adalah tahapan keempat, dimana kelompok telah berfungsi dan diterima anggota.
e. Pembubaran
adalah tahapan terakhir untuk kelompok yang sifatnya sementara, yang dicirikan
oleh adanya kepedulian untuk menuntaskan kegiatan-kegiatan penutupan bukannya
melaksanakan tugas atau pekerjaan
2.
Menurut Gibson dan Kawan-kawan (1996), dengan
model empat tahapan, sebagai berikut.
a. Penerimaan
bersama adalah dimana anggota menolah untuk berkomunikasi satu dengan yang
lain. Tak mau mengekspresikan ide, sikap dan keyakinan mereka.
b. Komunikasi
dan pengambilan keputusan adalah fase dimana telah mulai ada komunikasi yang
terbuka, diskusi, interaksi untuk menyelesaikan tugas.
c. Motivasi
dan produktivitas, pada fase ini ada upaya menyelesaikan tujuan kelompok.
d. Pengendalian
dan organisasi, sudah tercipta afilasi, regulasi dan norma kelompok. Lebih
mengedepankan tujuan kelompok dibandingkan individu.
3.
Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita
(1997), dengan model empat tahap, sebagai berikut.
a. Tahap
orientasi, suatu tahapan di mana anggota mencoba untuk memahami tujuan kelompok
dan peranan masing-masing anggota.
b. Tahap
konfrontasi, yang ditandai adanya konflik karena perbuatan kekuasaan dan
pengaruh. Jika konflik dapat diatasi maka perjalanan kelompok menuju kematangan
semankin mendekati kenyataan.
c. Tahap
deferensiasi, suatu tahapan dimana perbedaan masing-masing individu diakui,
tugas perkerjaan berbasis keahlian dan kemampuan masing-masing individu. Pada
fase ini anggota sudah mulai merasakan sukses yang dicapai kelompoknya
d. Tahap
kolaborasi, adalah suatu fase di mana suatu kelompok sudah mencapai tingkat
kematangan yang tinggi. Komitmen dan kekompakan yang begitu tinggi. Keputusan
dan solusi masalah dilakukan melalui diskusi yang rasional.
1.3 Kohesivitas Dalam Kelompok
Kohesivitas/ kepaduan dalam kelompok adalah kekuata suatu
kelompok yang bisa diwujudkan dalam bentuk keramahan, kekompakan, antusias
dalam melakukan saran atau pendapat, mau berkorban dan bertanggung jawab atas
apa yang dikerjakan (Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita 1997). Robbins dan
Coulter (2004) mengatakan keterpaduan kelompok adalah tigkat sejauh mana
anggota-anggota tertarik satu dengan yang lain dan berbagai tujuan dalam
kelompok tersebut.
1.4 Efek Kohesivitas Pada Produksi
Anggota
kelompok yang tigkat kepaduannya tinggi biasanya akan meningkatkan
produktivitas, karena mereka menikmati kepuasan kerja, sehingga menurunkan
tingkat absensi, maupu tingkat perpindahan karyawan. Kelompok yang padu akan
mempersepsikan dirinya sebagai bagian dari kelompok, dan bahagia berada
didalamnya, dan bangga terhadap kelompoknya.
No comments:
Post a Comment