Kasus SDM yang peka terhadap perubahan PT. Telkom Indonesia ,Tbk.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis di Industri Telekomunikasi yang semakin ketat otomatis menjadikan  setiap pelaku bisnis harus sensitif dan peka terhadap perubahan. Jika tidak dapat mengidentifikasinya dan cepat beradaptasi dengan perubahan, maka nama besar dari pemain yang  eksisting bisa terkalahkan. Oleh karena itu setiap pelaku bisnis harus bisa cepat bertransformasi guna memenangkan persaingan bisnis. Di Industri Telekomunikasi, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Perusahaan milik pemerintah atau “plat merah” merupakan salah satu perusahaan terbaik di Indonesia.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. sebagai perusahaan milik pemerintah atau sering disebut perusahaan “plat merah” merupakan salah satu perusahaan terbaik di Indonesia yang telah meraih berbagai penghargaan baik tingkat nasional dan internasional. Penghargaan ini merupakan hasil komitmen dan kerja keras untuk mewujudkan visi perusahan menjadi perusahaan To Become A Leading TIMES (Telecomunication Information Media Edutainment Services) in The Region. Dengan basic believe always the best PT Telkom Indonesia terus melakukan berbagai langkah besar dalam mewujudkan target perusahaaan dan pertumbuhan bisnis berkesinambungan.
Faktor-faktor ini memicu berbagai kebijakan dan langkah yang besar termasuk perubahan di bidang organisasi yang berpijak pada kaidah structure follow strategy. Untuk mencapai tujuan ini, PT Telkom harus cepat beradaptasi di tengah perubahan lingkungan bisnis  yang ada. Guna mempertahankan eksistensi dan terus tumbuh juga menjadi pemenang di bisnis telekomunikasi.
PT Telkom sebagai perusahaan BUMN atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah, maka dalam usahanya akan mengalami sedikit hambatan karena terbentur dengan regulasi. Beda dengan swasta yang memang pure bisnis. Perusahaan swasta kecenderungannya akan lebih gesit dan lincah dalam mencari laba sebanyak-banyaknya. Hal ini karena tidak terlalu kaku dalam menjalankan bisnisnya karena aturan-aturan yang mengikat di dalam menjalankan bisnisnya. Bagi PT Telkom, terlebih dengan adanya peraturan yang melarang monopoli di industri telekomunikasi yaitu dengan adanya Undang-Undang Telekomunikasi No. 36/1999, yang berlaku efektif sejak tanggal 8 September 2000. Undang-undang Telekomunikasi menetapkan pedoman bagi reformasi industri telekomunikasi, termasuk liberalisasi industri, kemudahan masuknya pemain baru, serta peningkatan transparansi dan persaingan. Undang-undang Telekomunikasi meniadakan konsep “badan penyelenggara” sehingga mengakhiri status Telkom dan Indosat sebagai badan penyelenggara yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan layanan telekomunikasi domestik dan internasional. Untuk meningkatkan persaingan, Undang-undang Telekomunikasi melarang praktik monopoli dan persaingan tidak wajar antar operator telekomunikasi. Dampak dari adanya Undang-undang Telekomunikasi ini antara lain mengakibatkan banyak pemain di industri telekomunikasi.
Menyikapi perubahan lingkungan bisnis yang ada, manajemen pun senantiasa melakukan upaya transformasi perusahaan. Transformasi perusahaan ini dipandang penting dilakukan  guna mewujudkan target perusahaan dan pertumbuan bisnis yang berkesinambungan. Pada tahapan transformasi perusahaan, pemahaman karyawan terhadap transformasi perusahaan memang beragam dan dapat menimbulkan gejolak serta berpotensi membuat proses transformasi gagal. Implikasi dari adanya trasformasi perusahaan  mulai antara lain resistensi karyawan terhadap transformasi itu sendiri, struktur organisasi yang berubah, kompetensi dan kapabilitas karyawannya sendiri. Oleh karena itu, proses transformasi di dalam internal perusahaan akan ada pihak yang mendukung dan tidak mendukung. Hal ini bisa antara lain dikarenakan pemahaman karyawan terhadap rencana transformasi ini terbatas. Isu seputar transformasi bisa juga dianggap rentan karena ada di antara karyawan yang menganggap bahwa dengan transformasi ini mereka bisa di PHK sewaktu-waktu.
Proses trasformasi ini akan sukses jika pada tahap awal internal perusahaan mendukung akan pentingnya transformasi ini. Oleh karena itu, manajemen perlu melakukan langkah-langkah yang strategis agar komunikasi internal perusahaan dipastikan berjalan dengan baik. Proses internal komunikasi yang baik melalui strategi komunikasi yang jitu dan tepat diharapkan menunjang proses transformasiperusahaan bisa didukung oleh internal stakeholder. Manajemen harus bisa mengomunikasikan seluruh kebijakandanprogram transformasi kepada seluruh karyawan. Pekerjaan mengomunikasikan program transformasi ini harus dilakukan secara cermat dan penuh perhitungan. Strategi komunikasi yang tepat akan mempermudah penerimaan karyawan terhadap transformasi perusahaan sehingga diharapkan mendapat dukungan penuh dari seluruh karyawan.

1.2.  RUMUSAN MASALAH
·           Bagaimana strategi untuk membentuk SDM yang peka terhadap perubahan ?

1.3.  TUJUAN
          Agar mampu mengerti bahwa SDM yang peka terhadap perubahan melalui beberapa strategi yang terbukti hasilnya.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  LANDASAN TEORI
        Strategi komunikasi adalah suatu cara untuk mengatur pelaksanaan proses komunikasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, untuk mencapai suatu tujuan. Strategi komunikasi bertujuan agar:
a. Pesan mudah dipahami secara benar;
b. Penerima pesan dapat dibina dengan baik;
c. Kegiatan dapat termotivasi untuk dilakukan.

Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam penyusunan strategi komunikasi yaitu antara lain :
a. Mengenali Sasaran
Pada kegiatan ini, komunikator perlu mengenali terlebih dahulu siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi (disesuaikan dengan tujuan komunikasi). Dalam pengenalan sasaran, komunikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Pesan yang akan disampaikan disesuaikan dengan, antara lain: pengalaman, pendidikan, status sosial, pola hidup, ideologi, dan keinginan sasaran.
2. Situasi dan kondisi di sekeliling sasaran pada saat pesan akan disampaikan dapat mempengaruhi penerimaan pesan, misalnya suasana sedih, sakit, dan situasi lingkungan yang tidak mendukung. 

b. Pemilihan Media
Pemilihan media sangat tergantung pada tujuan yang akan dicapai, bentuk pesan yang akan disampaikan, dan teknik komunikasi yang akan dipakai.

c. Pengkajian Tujuan Pesan
Agar dapat mengemas pesan secara tepat, benar, dan menarik minat sasaran, perlu dilakukanpengkajian tujuan pesan. Namun sebelumnya harus dipahami dulu: isi pesan apa yang cocok untuk disampaikan. Satu pesan dapat menggunakan lebih dari satu teknik komunikasi, atau menggunakan satu atau beberapa lambang (misalnya: bahasa, gambar, warna, gerak tubuh, suara, dsb).  bersedia menindak-lanjuti isi pesan. Kredibilitas komunikator adalah kemampuan komunikator dalam menumbuhkan kepercayaan komunikan terhadap pesan. Kepercayaan ini timbul antara lain karena profesi, kedudukan, dan keahlian yang dimiliki komunikator. Kriteria komunikator yang memiliki kredibilitas, antara lain: 1) daya nalar tinggi; 2) bermoral baik; dan 3) memiliki karakter yang baik

2.2.  HASIL ANALISIS KASUS

Strategi Komunikasi dan Peran HR Communication dalam Transformasi Perusahaan PT Telkom
Berdasarkan pemaparan yang diuraikan diatas, maka disebutkan dengan jelas bahwa komunikasi ini memiliki peran penting dalam proses transformasi perusahaan. Oleh karena itu, dalam mengomunikasian program-program dan kebijakan-kebijakan perusahaan dalam transformasi perusahaan kepada seluruh anggota perusahaan pun menjadi upaya yang harus diperhatikan. Materi komunikasi atau pesan yang isinya terkait dengan program-program  dan kebijakan-kebijakan Human Capital mendapat sorotan yang utama karena menyangkut nasib 19.023 karyawan PT Telkom, berdasarkan data per Desember 2012. Berdasarkan urgensinya itu, hal-hal yang terkait dengan HR Policy, PT. Telekomunikasi Indonesia melalui HR Communication mendesain rancangan atau model HR Communication Framework atau Model  HR Communication. HR Communication Framework ini teruji dalam megomunikasikan program dan kebijakan HR dalam transformasi perusahaan kepada seluruh karyawan.
Dalam ruang lingkup komunikasi organisasi, kegiatan pengorganisasian informasi menjadi hal yang sangat penting. Terlebih dalam proses transformasi perusahaan  salah satu implikasinya adalah resistensi karyawan terhadap perubahan itu sendiri. Untuk itu, manajemen harus bisa mengomunikasikan pentingnya transformasi dan tujuan dilakukannya pada seluruh anggota organisasi. Upaya menginformasikan pentingnya transformasi ini dengan tujuan agar mendapatkan dukungan dari semua internal stakeholder perusahaan.
Dalam mengomunikasikan setiap kebijakan Human Capital maka menggunakan media yang direct dan indirect atau above the line dan below the line. Atau dengan kata lain ada yang menggunakan media komunikasi ada yang langsung atau komunikasi tatap muka. Setelah itu feedback dari strategi komunikasi HR Communication ini bisa dievaluasi berdasarkan HR Performance Evaluation dan Company Performance Evaluation.
Berdasarkan Materi komunikasi yang berkaitan dengan Human Capital seperti pada bagan Communication Materialstersebut, HR Communication harus bisa menganalisa isi materi dari setiap program atau kebijakan Human Capital, agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh karyawan. . Hal ini berakibat bagaimana HR Communication mendesain suatu pesan yang jelas sehingga urgensi dari kebijakan-kebijakan atau program-program Human Capital yang berkaitan dengan transforamsi bisa diterima dan didukung oleh karyawan.
Strategi komunikasi yang dilakukan HR Communication dalam implementasinya tak terlepas dari perencanaan komunikasi yang tepat. Perencanaan komunikasi ini mulai dari analisis dan penentuan komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek dalam proses komunikasi. Perencanaan komunikasi oleh HR Communication PT Telkom ini sesuai dengan setiap kebijakan HR yang akan dikomunikasikan kepada karyawan. Untuk hal-hal yang sifatnya sesuai dengan pemilahanMaterial Communication yang high impact-high exposure maka dipilihlah komunikator yang memang memiliki pengaruh kuat dan kompeten misalnya CEO atau Dirut. Pesannya sesuai dengan kebijakan yang akan dikomunikasikan, pesandisampaikan dalam bentuk pesan multimedia, pengemasan isi pesan harus jelas dan menjelaskan pentingnya diimplementasikan kebijakan atau program Human Capital yang berkaitan dengan transformasi perusahaan. Strategi komunikasi dalam transformasi perusahaan PT. Telkom ini dalam implementasinya merupakan sistem komunikasi internal perusahaan.
Kolaborasi antara divisi HR Communication dan Corporate Communication dalam sistem komunikasi internal perusahaan dalam Strategi Komunikasi dalam Transformasi Perusahaan PT Telkom yaitu HR Communication menyediakan konten atau isi pesan dari setiap program atau kebijakan Human Capital dan Corporate Communication merupakan partner dalam mensosialisasikan konten atau isi pesan tersebut, dengan memberikan akses atau menjadi admin terhadap pesan yang berisi program atau kebijakan Human Capital. Corporate Communication dalam mengomunikasikan pesan ini melalui berbagai media, dan yang utama tetap melalui media portal internal perusahaan, Telkomtube dan TDS. Manajemen ingin mengembangakan dan membangun sistem informasi internal melalui portal internal perusahaan. Hal ini dengan pertimbangan bahwa melalui portal internal perusahaan maka informasi lebih bisa terukur dan bisa dikelola dengan baik oleh manajemen. Selain itu, dengan penggunaan portal internal perusahaan maka isu-isu high impact dan high exposurebisa segera diketahui oleh karywan. Dengan kemudahan dan kecepatan akses melalui protal internal perusahaan karyawan bisa mengetahui informasi dengan jelas dan pasti dengan sumber informasi yang langsung dan terpercaya.
Dalam transformasi perusahaan, informasi menjadi hal yang penting. Terlebih untuk mendapat dukungan dari karyawan. Transformasi biasanya juga terkait dengan nasib karyawan implikasinya otomatis pada resistensi karyawan. Namun dengan strategi komunikasi yang jitu diharapkan resistensi ini berbalik menjadi dukungan pada tujuan transformasi perusahaan. Dikatakan bahwa “Resistensi karyawan karena mereka tidak well information terhadap kebijakan perusahaan. Tapi setelah well inform mereka menjadi tahu dan dapat menerimanya. Clear message itu penting. Orang ga ngerti urgensinya akan dari suatu kebijakan. Ada mission terhadap suatu perubahaan, seperti dibentuknya PT.Telkom Akses, atau organisasi baru ini ada penolakan dimana-mana tapi setelah diterpa oleh urgensi pembentukan organisasi baru ini maka informasi ini menjadi penting.Pada kasus PT Telkom Akses, karyawan menolak tapi ketika dibuka lowongan untuk 300 orang yang dibutuhkan , ternyata yang mendaftar 600, ini berarti oversubcribes.Karyawan menjadi balik mendukung. Jadi ketika karyawan tidak wellinformation mereka akan menolak.”
Hal ini sangat jelas, bahwa bagaimana organisasi mengelola sistem internal komunikasi organisasi sangat penting terlebih dalam proses transformasi perusahaan. Ketidakpastian informasi bisa berdampak fatal terhadap jalannya proses transformasi perusahaan. Bagaimana perusahaan mengelola atau melakukan pengorganisasian informasi ini menjadi sangat penting. Menyusul transformasi bisnis Perusahaan yang terfokus pada bisnis TIMES, penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk perubahan kompetensi bertujuan untuk menyiapkan kompetensi karyawan agar mampu menyikapi perubahan telekomunikasi berbasis TDM menjadi telekomunikasi berbasis IP dan kompetensi IMES. Sementara itu, pelatihan untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna mendukung portofolio bisnis Perusahaan. Setiap tahun, secara simultan kami memberikan beberapa bentuk penghargaan sebagai apresiasi terhadap karyawan yang berprestasi dalam mendukung pencapaian target bisnis. Pemberian penghargaan diatur dalam kebijakan Telkom Employee Reward yang diberikan secara individual dan kelompok dalam berbagai jenis dan bentuk sesuai dengan tingkat kepentingan Perusahaan yang meliputi pemberian apresiasi berupa kesempatan melaksanakan ziarah/ibadah keagamaan, benchmarking ke industri telekomunikasi dan perusahaan berskala global, serta kesempatan mengikuti seminar internasional, dan pemberian insentif khusus. Program penghargaan juga dilakukan oleh perusahaan di jajaran Telkom Group dalam rangka memotivasi karyawan mereka.



BAB III
PENUTUP

3.1.  KESIMPULAN
Transformasi perusahaan merupakan upaya manajemen perubahan dan menajeman harapan. Dalam proses transformasi tersebut leader atau pemimpin harus mampu mengomunikasikan urgensi dan tujuan dari transformasi tersebut. Implikasi dari transformasi perusahaan satu diantaranya yaitu resistensi karyawan karena terkait dengan nasib karyawan. Sedangkan tujuan transformasi perusahaan bisa tercapai karena adanya dukungan dari seluruh anggota organisasi. Peran komunikasi menjadi sangat penting agar pesan-pesan penting dalam transformasi ini bisa diterima dengan jelas oleh karyawan. Karyawan menjadi well information dan mengeri urgensi dilakukannya transformasi yang terkait dengan kebijakan-kebijakan yang menyangkut Human Capital. Peran HR Communication sangat penting dalam mendesai pesan yang terkait dengan program dan kebijakan yang terkait dengan Human Capital. Sistem informasi internal perusahaan merupakan kolaborasi dari Corporate Communication dan Human Capital dalam hal ini HR Communication. Corporate Communication di PT Telkom berperan sebagai pengelola atau admin yang menyalurkan atau mengomunikasikan setiap program dan kebijakan Human Capital. Human Capital Framework merupakan model yang ideal diterapkan di PT Telkom. Ini telah teruji dari beberapa kebijakan yang diterapkan dan dikomunikasikan kepada karyawan.
Pemilihan media portal internal menjadi penting dengan pertimbangan kecepatan dan kemudahan akses informasi bagi karwaywan. Selain itu,melaui portal internal informasi yang disebarkan untuk karyawan nantinya akan lebih mudah dikelola, karyawan akan mudah diikat dan diukur untuk keperluan manejemen. Dan Strategi komunikasi yang dilakukan sesuai dengan perencanaan komunikasi menjadi hal penting dilakukan oleh HR Communication.



DAFTAR PUSTAKA




No comments:

Post a Comment

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

Bagus Asta Iswara Putra, A.A Sagung Kartika Dewi Abstract The aim of this study was to examine the direct effect of job satisfaction ...