A. PERSEPSI
1) Pengertian Persepsi
Persepsi
adalah proses memberi perhatian, menyeleksi, mengorganisasikan kemudian
menafsirkan stimulai ligkungan (Indriyo Gitosudarmo, 1997).
Robbins
(2001) menyatakan persepsi adalah suatu proses dengan mana individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesannya untuk memberiarti tentu pada
lingkungannya.
Kedua
pakar ini lebih tertarik menyebut persepsi itu sebagai persepsi sosial karena
focus utama perilaku organisasi adalah manusia.
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi adalah sebagai berikut:
a.
Pemberi kesan/pelaku berikut
Bila
seseorang memandang suatu obyek dan mencoba menginterpretasikan apa yang
dilihatnya tersebut, maka interpretasinya akan sangat dipengaruhi oleh
karakteristik sipemberi kesan/penilai
b.
Sasaran/ target/ obyek
Ciri-ciri
pada sasaran yang sedang diamati dapat mempengaruhi persepsi.
c.
Situasi
Situasi
adalah konteks dimana melihat suatu kejadian/ obyek juga penting.
3) Kesalahan Persepsi
Ada
beberapa kesalahan persepsi yang sering terjadi, yaitu :
1.
Berstereotipe (sterotyping)
Menilai
seseorang atas dasar satu/beberapa sifat dan kelompoknya.
2.
Proyeksi
Kecenderungan
menilai seseorang atas dasar perasaan dan sifatnya.
3.
Efek Halo
Menarik
kesan umum terhadap seseorang individu berdasarkan suatu karakteristik
tunggalnya.
B. Sikap
1) Pengertian
Sikap
adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak tentang obyek,
orang atau peristiwa (Robbins,2001)
Umar
Nimran (1999) beralasan bahwa dari perspektif individu sikap dapat menjadi
dasar bagi interaksi seseorang dengan orang lain dan dengan dunia
sekelilingnya.
2) Sumber sikap ada tiga yaitu sebagai
berikut :
A.
Orang tua
B.
Guru
C.
Anggota kelompok rekan sekerja
3) Tipe Sikap
Dari
hasil riset perilaku keorganisasian disebutkan ada tiga tipikal sikap yaitu :
a.
Kepuasan kerja, seorang yang mempunyai
tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan cenderung menunjukan sikap positif
terhadap pekerjaan demikan sebaliknya.
b.
Keterlibatan kerja, sampai sejauh mana
seseorang memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif di dalamnya serta
menganggap kierjanya sangat penting bagi organisasinya.
c.
Komitmen pada organisasi, sampai tingkat
mana seseorang pegawai memihak pada organisasinya, dan bertekad setia
didalamnya
Komitmen
pada organisasi merupakan suatu dimensi perilaku yang penting yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan para pekerja untuk bertahan ada suatu
organisasi.
C. Kepuasan Kerja
1. Pengertian
Banyak
pakar mendifinisikan tentang kepuasan kerja tersebut seperti Locke, Wexley,
Blum, Porter, Robbins, dan lain-lain.
Menurut
Porter kepuasan kerja itu sendiri adalah selisih dari sesuatu yang seharusnya
ada dengan sesuatu yang sesungguhnya ada (factual).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja :
-
Menurut Herzberg adalima aspek, sebagai
berikut :
a.
Kompensasi
b.
Promosi
c.
Lingkungan fisik
d.
Lingkungan non fisik
e.
Karakteristik pekerjaan
-
Menurut Luthanz ada enam aspek, sebagai
berikut :
a.
Pembayaran
b.
Work it-self
c.
Promosi
d.
Supervisi
e.
Kelompok kerja
f.
Kondisi kerj
-
Menurut Gilmer ada sepuluh aspek sebagai
berikut :
a.
Keamanan
b.
Kesempatan untuk maju
c.
Perusahaan dan Manajemen
d.
Upah/gaji
e.
Aspek intrinsik dari pekerjaan
f.
Supervise
g.
Aspek sosial dari pekerjaan
h.
Komunikasi
i.
Kondisi kerja
j.
Benefis
3. Efek kepuasan kerja pada kinerja
karyawan
Kepuasan
kerja yang tinggi sangat mempengaruhi kondisi kerja dan memberikan keuntungan
nyata tidak saja bagian pekerja tetapi juga bagi manajemen dari organisasi.
4. Cara-cara karyawan mengungkapkan
ketidakpuasannya:
a.
Eksit (berhenti)
b.
Suara (aktif memberikan saran dan
solusi)
c.
Kesetiaan (pasif sambil menunggu membaiknya
kondisi
D. Stres
1. Pengertian
a)
Pemahaman yang bersifat internal yang
menciptakan adanya ketidakseimbagan fisik dan psikis dalam diri seseorang
sebagai akibat lingkungan eksternal.
b)
Suatu kedaan yang timbul dari kapasitas
tuntutan yang tidak seimbang, baik nyata maupun dirasakan dalam tindakan
penyesuaian organ (Mikhail dalam Djanaid, 2001)
c)
Respons seseorang baik yang berupa emosi
fisik, kongnitif (konseptual) terhadap situasi yang meminta tuntutan tertentu
pada individu (Djanaid,2001)
2. Mengapa stress perlu dipahami :
a)
Setiap orang tidak pernah seteril dari
stress
b)
Setiap orang memerlukan energi yang
lebih banyak untuk menanggapi sukses demi sukses.
c)
Stress berhubungan erat dengan
produktivitas.
d)
Setiap individu mesti berinteraksi
dengan orang lain maupun dengan lingkungan.
e)
Stress tidak jarang menimbulkan berbagai
penyakit.
3. Sumber stress :
a.
Faktor-faktor yang melekat pada
pekerjaan
b.
Peranan dalam organisasi
c.
Hubungan-hubungan dalam organisasi
d.
Perkembangan karier
e.
Struktur dan iklim organisasi
f.
Hubungan organisasi dengan pihak luar
g.
Faktor dari dalam individu yang
bersangkutan
h.
Kepemimpinan
4. Dampak stress dan cara mengatasinya:
Faktor fisik
|
Faktor Psikologis
|
Faktor organisasi
|
1.
Meningkatnya tekanan darah
|
1.
Ketidakpuasan kerja
|
1.
Ketidakhadiran
|
2.
Meningkatnya kolesterol
|
2.
Murung
|
2.
Keterlambatan
|
3.
Penyakit jantung koroner
|
3.
Rendahnya kepercayaan
|
3.
Pretasi kerja menurun
|
|
4.
Mudah marah
|
4.
Kecelakaan kerja meningkat
|
|
|
5.
Sabotase
|
- Cara
mengatasi stress :
NO
|
SECARA INDIVIDU
|
SECARA ORGANISASI
|
1.
|
Meningkatkan
keimanan
|
Perbaikan iklim organisasi
|
2.
|
Meditasi
|
Perbaikan lingkungan fisik
|
3.
|
Olahraga
|
Menyediakan sarana olah raga
|
4.
|
Relaksasi
|
Analisis dan kesejelasan tugas
|
5.
|
Minta
dukungan sosial kepada teman dan keluarga
|
Mengubah struktur dan proses
organisasi
|
6.
|
Menghilangkan
rutinitas
|
Meningkatkan partisipasi
|
7.
|
|
Restrukturisasi tugas
|
8.
|
|
Menerapkan
manajemen berdasarkan sasaran
|
No comments:
Post a Comment